Jepang Cari 820 Ribu Tenaga Kerja, Peluang Buat Warga RI?

Dilsa Ad'ha
10 Feb 2025
5 read

Key Takeaways

  • Jepang membuka 820 ribu lowongan kerja untuk tenaga kerja asing (TKA) hingga 2029.
  • Indonesia berpotensi mengisi 20-30% dari total kebutuhan, yaitu sekitar 164 ribu hingga 246 ribu pekerja.
  • Mayoritas pekerjaan yang tersedia adalah untuk posisi magang dan pekerja berketerampilan spesifik (Specified Skilled Workers/SSW).
  • Permintaan tenaga kerja lebih banyak untuk sektor blue-collar, seperti manufaktur, perawatan lansia, dan konstruksi.
  • Ada risiko sosial yang perlu diantisipasi, seperti peningkatan kasus kekerasan akibat ketimpangan keterampilan dan budaya kerja.

Buat lo yang pengen kerja di luar negeri, ada kabar baik! Jepang lagi butuh banyak tenaga kerja asing, dengan total kebutuhan mencapai 820 ribu pekerja hingga tahun 2029.

Menurut Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Tokyo, Indonesia berpeluang mengisi sekitar 164 ribu hingga 246 ribu posisi dalam lima tahun ke depan. Ini jadi kesempatan besar buat tenaga kerja Indonesia yang ingin mencari pengalaman kerja di Jepang dengan gaji yang lebih tinggi dibandingkan di dalam negeri.

Tapi, ada beberapa hal yang perlu lo tahu sebelum memutuskan buat berkarier di Jepang. Sebagian besar pekerjaan yang ditawarkan adalah untuk tenaga kerja berketerampilan rendah atau "blue-collar," seperti sektor manufaktur, perawatan lansia, dan konstruksi. Artinya, persiapan mental dan keterampilan sangat penting buat menghadapi tantangan di dunia kerja Jepang yang terkenal disiplin dan kompetitif.

Jadi, gimana sebenarnya peluang kerja di Jepang untuk tenaga kerja Indonesia? Apa aja tantangan yang harus dihadapi? Simak terus pembahasannya!

Kenapa Jepang Membutuhkan Banyak Tenaga Kerja Asing?

Pemerintah Jepang membuka peluang besar untuk tenaga kerja asing bukan tanpa alasan. Ada beberapa faktor utama yang menyebabkan tingginya permintaan tenaga kerja di negara ini.

1. Populasi Jepang Menurun dan Menua

Jepang menghadapi krisis demografi dengan tingkat kelahiran yang rendah dan populasi lansia yang terus meningkat. Ini menyebabkan kekurangan tenaga kerja di berbagai sektor, terutama pekerjaan fisik yang tidak banyak diminati oleh warga lokal.

Karena itu, pemerintah Jepang membuka pintu untuk tenaga kerja asing, termasuk dari Indonesia, agar bisa mengisi kekosongan di sektor-sektor tertentu.

2. Banyak Industri yang Kesulitan Mencari Pekerja Lokal

Beberapa industri di Jepang mengalami kekurangan tenaga kerja kronis, terutama di sektor:

  • Kesehatan dan perawatan lansia (care worker)
  • Manufaktur dan pabrik
  • Konstruksi dan teknik sipil
  • Pertanian dan perikanan

Banyak warga Jepang yang lebih memilih bekerja di sektor jasa atau teknologi, sehingga pekerjaan di bidang blue-collar ini makin sulit diisi oleh tenaga kerja lokal.

3. Program Magang dan Specified Skilled Workers (SSW)

Jepang punya dua jalur utama untuk tenaga kerja asing:

  • Program magang (Technical Intern Training Program/TITP): Program ini ditujukan untuk tenaga kerja asing yang ingin belajar keterampilan tertentu sambil bekerja di Jepang.
  • Specified Skilled Workers (SSW): Program ini memungkinkan tenaga kerja asing dengan keterampilan tertentu untuk bekerja lebih lama dan mendapatkan gaji lebih tinggi dibandingkan program magang.

Pemerintah Jepang melihat Indonesia sebagai salah satu negara sumber tenaga kerja terbesar, sehingga banyak kesempatan yang bisa dimanfaatkan oleh pekerja Indonesia.

Bagaimana Cara Kerja di Jepang? Ini yang Harus Lo Siapkan!

Meskipun peluang kerja di Jepang terbuka lebar, bukan berarti lo bisa langsung berangkat tanpa persiapan. Ada beberapa syarat dan tahapan yang harus lo penuhi sebelum bisa bekerja di sana.

1. Pahami Jenis Pekerjaan yang Ditawarkan

Seperti yang disebutkan sebelumnya, mayoritas pekerjaan untuk tenaga kerja asing di Jepang ada di sektor blue-collar. Lo harus siap bekerja di bidang seperti:

  • Manufaktur dan pabrik
  • Perawatan lansia (caregiver)
  • Konstruksi
  • Restoran dan perhotelan

Kalau lo punya keterampilan spesifik dan pengalaman kerja yang sesuai, peluang lo buat diterima akan lebih besar.

2. Kuasai Bahasa Jepang

Kemampuan bahasa Jepang jadi salah satu faktor penting kalau lo mau sukses kerja di sana. Banyak perusahaan Jepang yang mensyaratkan minimal N4 dalam ujian kemampuan bahasa Jepang (JLPT).

Kalau lo mau posisi yang lebih baik dan gaji lebih tinggi, usahakan mencapai level N3 atau N2.

3. Dapatkan Sertifikasi dan Pelatihan

Beberapa pekerjaan di Jepang mensyaratkan sertifikasi khusus. Contohnya:

  • Caregiver: Harus punya sertifikat pelatihan keperawatan.
  • Konstruksi: Harus memiliki pengalaman dan sertifikasi keterampilan teknik.
  • Restoran dan perhotelan: Pengalaman kerja di industri ini akan jadi nilai tambah.

Ada banyak lembaga pelatihan di Indonesia yang bisa membantu lo mendapatkan sertifikasi yang dibutuhkan.

4. Cari Lowongan Kerja Lewat Jalur Resmi

Jangan sampai lo tergiur tawaran kerja di Jepang yang nggak jelas. Pastikan lo mendaftar lewat jalur resmi, seperti:

  • Program pemerintah (BNP2TKI atau Kementerian Tenaga Kerja)
  • Lembaga pelatihan dan agen resmi yang terdaftar
  • Lowongan kerja langsung dari perusahaan Jepang

Hindari calo atau agen ilegal yang menawarkan kerja di Jepang dengan proses instan, karena banyak kasus penipuan yang merugikan pekerja.

Kesimpulan

Peluang kerja di Jepang memang terbuka lebar, tapi bukan berarti lo bisa langsung berangkat tanpa persiapan matang. Banyak tenaga kerja Indonesia yang akhirnya mengalami kesulitan karena minimnya persiapan bahasa, keterampilan, dan kurangnya pemahaman tentang budaya kerja Jepang.

Biar lo nggak salah langkah, berikut beberapa hal yang harus lo lakukan sebelum memutuskan kerja di Jepang:

  1. Pelajari dulu sektor yang paling cocok buat lo. Apakah lo lebih cocok di bidang manufaktur, kesehatan, atau konstruksi? Pilih berdasarkan keterampilan dan minat lo.
  2. Tingkatkan kemampuan bahasa Jepang. Minimal N4 buat kerja magang, tapi kalau lo mau lebih mudah beradaptasi dan punya peluang naik posisi, targetkan N3 atau lebih tinggi.
  3. Cari jalur resmi buat mendaftar. Jangan sampai tertipu agen ilegal yang menjanjikan proses instan tapi malah bikin lo rugi.
  4. Siapkan mental dan fisik. Budaya kerja di Jepang sangat disiplin dan mengutamakan kerja keras. Lo harus siap dengan pola kerja yang lebih ketat dibandingkan di Indonesia.

Kalau lo bisa mempersiapkan diri dengan baik, kerja di Jepang bisa jadi pengalaman yang berharga, baik dari segi finansial maupun pengembangan keterampilan. Jangan sia-siakan kesempatan ini!

Mau Lebih Paham Tentang Dunia Kerja di Luar Negeri? Follow & Subscribe Transfer Wawasan!

Jangan ragu buat cek platform Satu Persen dan manfaatin semua resources yang ada ya! Lo juga bisa ikutan Tes Minat Bakat dari Satu Persen!

FAQ

1. Apakah semua pekerjaan di Jepang membutuhkan sertifikasi khusus?

Nggak semua, tapi beberapa sektor seperti caregiver dan konstruksi biasanya membutuhkan pelatihan dan sertifikat keterampilan. Pekerjaan di sektor manufaktur atau restoran cenderung lebih fleksibel.

2. Berapa gaji rata-rata tenaga kerja Indonesia di Jepang?

Gaji bervariasi tergantung sektor dan kota tempat lo bekerja. Rata-rata gaji untuk pekerja magang berkisar antara 120.000-160.000 yen per bulan. Untuk pekerja dengan keterampilan spesifik (SSW), gaji bisa lebih tinggi.

3. Apakah ada batasan usia untuk bekerja di Jepang?

Biasanya, batasan usia untuk program magang adalah 18-30 tahun. Untuk pekerja berketerampilan spesifik (SSW), usia bisa lebih fleksibel tergantung perusahaan dan jenis pekerjaan.

4. Bagaimana cara memastikan agen perekrutan itu resmi?

Cek daftar agen resmi di website BNP2TKI atau Kementerian Tenaga Kerja. Hindari agen yang meminta biaya besar di awal tanpa kejelasan kontrak kerja.